Proses Kopi Menjadi Specialty Grade

Dalam dunia Kopi jenis Arabika, kita mengenal level kualitas kopi mulai dari grade 3 hingga Specialty Grade, bahkan ada juga yang di bawah grade 3, yang isi nya seluruh nya hanya biji kopi yang rusak dan banyak bercampur dengan sampah-sampah kopi. Biasanya kopi grade bawah di gunakan oleh Industri kopi yang menjual kopi sachet, yang dijual di warung dengan harga Rp.500-Rp.1000/sachet. Mereka menggoreng kopi tersebut dicampur dengan beras dan jagung, lalu di proses dengan bahan pengawet dan penguat rasa.

specialty coffee depan

Jika kita bicara mengenai Kopi Specialty Grade, kita bicara mengenai kualitas kopi terbaik. Mulai dari proses penanaman kopi, hingga proses penyangraian dan penyeduhan nya. Berikut ini adalah beberapa tahapan proses hingga secangkir kopi bisa disebut sebagai specialty grade :

  1. Biji kopi berasal dari buah kopi “petik merah“. Artinya petani hanya memetik buah kopi yang telah matang saja. Dikumpulkan dan kemudian di proses menjadi green bean. Buah kopi yang petik merah akan menghasilkan aroma dan rasa kopi yang kuat dan clean.
  2. Buah kopi di masukkan ke dalam ember, kemudian akan terpisah antara biji yang mengapung dan tenggelam. Buah kopi yang tenggelam artinya memiliki kualitas yang baik, yang mengapung kemudian di pisah, hanya dikumpulkan buah kopi yang tenggelam saja.
  3. Setelah terkumpul, kemudian di proses menjadi green bean. Ada 3 metode yang umum di pakai oleh petani: Wet Process, Dry Process, dan Pulp Natural. Ketiga metode ini akan memberikan hasil akhir citarasa kopi yang berbeda. Khusus untuk Kopi Luwak, metode pengolahan biasanya menggunakan Wet Process.
  4. Setelah green bean selesai di prose dan dikeringkan, kemudian dilakukan Triple Pick, atau proses pensortingan green bean untuk memilih biji kopi yang berbentuk sempurna dan mulus tanpa cacat. Dalam tahapan green bean, grade tertinggi adalah Grade 1, dengan tingkat Defect/Trase (sampah) dibawah 5%. Hampir tidak ada yang menjual green bean dengan defect nol persen, jika ada, maka green bean tersebut sudah masuk ke level Gourmet Coffee, dan harganya akan sangat mahal.
  5. Untuk mencapai level specialty grade, setelah green bean di sorting, masuk ke tahap penyangraian. Tahapan ini adalah yang terpenting untuk menghasilkan citarasa kopi yang berkualitas tinggi. Kopi harus di sangrai menggunakan mesin kopi modern agar menghasilkan hasil sangrai yang rata dan matang dengan sempurna. Jika menggunakan cara tradisional (penggorengan), maka bisa di pastikan hasil sangari tidak akan rata dan matang dengan sempurna.
  6. Setelah melalui proses penyangraian, kemudian masuk ke dalam proses penyeduhan. Penyeduhan kopi harus benar agar hasil akhir untuk aroma dan citarasa menjadi sempurna. Hasil terbaik tentu dengan menggunakan Mesin Espresso, namun dengan cara kopi tubruk pun tidak akan kalah jika di proses dengan cara yang benar.

Proses panjang inilah yang membuat Specialty Grade Coffee menjadi lebih mahal dari kopi biasa. Khusus di Jakarta sendiri, kopi dengan level Specialty ini biasanya dijual dengan harga Rp.25.000-Rp.35.000 per cangkir. Untuk kopi dalam kemasan, biasanya dijual seharga Rp.250.000 – Rp.300.000 per kilogram.

JPW Coffee adalah suplier kopi specialty grade Indonesia. Kami menjual kopi Arabika Indonesia dengan kualitas terbaik. Kami menjual beragam varian kopi Arabika seperti Aceh Gayo, Lintong, Toba, Sipirok, Toraja, Flores, Bali, dan Papua.

Jika anda ingin mencicipi kenikmatan asli dari Kopi Indonesia Berkualitas, hubungi kami sekarang juga untuk pemesanan!

Terimakasih